SENYUM (Antologi #11 Universal Nikko Januari 2013)

Posted 21:03 by lonyenk rap in Labels:


SENYUM (Ada Cinta, Persahabatan dan Canda Tawa)
Penerbit : Universall Nikko
Kategori(Sub) : Fiksi (Kumcer)
ISBN : 978-602-9458-21-3
Edisi⁄Cetakan : I, 1st Published
Tahun Terbit : 2012
Harga : Rp 49.500,-

Seluruh Kontributor :

Mayoko Aiko | Indah Hanaco | Sondang Nababan | Lonyenk Rap | Impian Nopitasari | Angri Saputra | Arumi Ekowati | Alfian Daniear | Hilal Ahmad | Naminist Popy | Jacob Julian | Prima Sagita | Ari Keling | Setiawan D Chogah | Astuti Parengkuh | Dedek Fidelis Sinabutar | Fuan Fauzi | Nafilah Nurdin | Akarui Cha | Ikbal Tawakal | Wiwin Faresha Al Ghifari | Ryourie | Widi Astuti


Pemesanan antologi bisa melalui : Widi Astuti aka Dia Gaara Andromeda di no. hape (08567368262)
SENYUM

Alhamdulillah lahir lagi antologi aku yang ke 11

Di sini aku menulis 1 cerpen yang berjudul BARBIE

BARBIE

Kalau tak ingat cewek manja ini sepupuku, mungkin sudah dari tadi aku meninggalkannya di pasar ini. Aku benar-benar muak dengan tingkahnya. Dasar, cewek sok kota. Semuanya mau serba hight dan sempurna. Harus exclusive dan berkelas. Harus selalu bersih, wangi dan higienes. Memang dia pikir dia siapa? Paris Hilton? Mana semua kemauannya harus dituruti lagi. Aku yakin, orang yang pernah jadi baby sitternya dulu pasti nasibnya berakhir di rumah sakit jiwa. Aku menyesal mengikuti saran Nenek membawanya kesini.

Hari ini aku memang diminta Nenek ke pasar untuk berbelanja, tugas yang biasa kukerjakan kalau Nenek berhalangan. Aku selalu senang melakukannya bila berlibur kesini. Tapi bencana melanda ketika Nenek minta Barbie untuk menemaniku. Bukannya aku tak mau dibantu, tapi Barbie punya bakat besar untuk membebaniku. Seperti saat ini. Awalnya Barbie senang menemaniku, tapi setelah sampai dia malah minta pulang. Kacau. Mana suaranya cempreng, lagi. Didekatnya aku merasa matahari pagi yang mulai beranjak panas, semakin terasa menyengat di kepala.

“Kita mau belanja disini?” tanyanya keheranan, seolah-olah dirinya baru saja turun dari piring terbang.

“Kamu pikir kita akan belanja di Hypermart?” tanyaku balik dengan nada ketus.

“Yeah.. I know, disini tak ada pusat perbelanjaan yang memadai. Tapi, please jangan disini dong,” pintanya dengan nada melecehkan.

Matanya memicing, menatap jijik kios-kios yang berjejer tak beraturan di pasar ini. Ada toko kelontong, lapak sayur, toko ember plastik, lapak buah sampai meja-meja ikan tumplek menjadi satu disana. Juga tak ketinggalan sekompi lalat yang asyik berpesta pora di setiap barang yang beraroma menyengat.

“Kalau kamu tak mau menemaniku, tunggu aja disini,” putusku sambil meninggalkannya sendiri yang masih terbengong diatas sadel motor.

“Radit, tunggu!” rengeknya dengan suara manja.

“Apalagi?” tanyaku jenuh.

“Antar aku pulang,” titahnya.

Hah? Enak saja dia ngomong. Emang dia pikir aku ini ojek, yang rela antar sana-sini dengan senang hati? Ogah. Aku kemudian melengang sendiri tanpa menghiraukan aumannya yang seperti serigala betina.

“Radiiiit!”

EGP!





0 comment(s) to... “SENYUM (Antologi #11 Universal Nikko Januari 2013)”

0 comments:

Post a Comment