IN UTRECH I WIN BACK MY LOVE (Antologi #3 BWS Maret 2011)

Posted 17:49 by lonyenk rap in Labels:

In Utrecht I Win Back My Love dan cerita-cerita lainnya
(Antologi LONYENK berikutnya, hasil lomba cerpen BWS 2010)
Judul : In Utrecht I Win Back My Love dan cerita-cerita lainnya
Penerbit: BWS Literary Consulting
Penyusun: Elie Mulyadi
Ukuran : 13,5 cm x 20 cm
Terbit : 29 Maret 2011
Harga : Rp 49.000


Alhamdullilah... Jujur, awalnya aku gak yakin cerpenku bakal masuk 10 besar disini (apalagi jadi 5 besar), karena salah satu syaratnya tak aku punya, yaitu : lebih disukai cerpen dengan setting luar negeri. Lha, aku kan gak pernah ke luar negeri. Paling banter ke Malaysia, itu pun hanya beberapa jam, ketika ikut abangku yang waktu itu bertugas di Entikong (daerah perbatasan Indonesia-Malaysia). 


Tapi, aku still yakin aja dan nekat mengirimkan cerpenku di lomba yang diadakan BWS, karena kupikir dibaca para juri aja udah membuatku senang. Bukankah salah satu tujuan kita menulis adalah ingin di baca orang lain? Akhirnya, kenekatanku berbuah manis. Cerpenku PLAYBOY menjadi salah satu dari 10 karya terbaik yang layak di bukukan disini. Tengkyus Allah for talent dan tim BWS for this chance.


Yang penasaran dengan cerpenku di buku ini.

Ini synopsis PLAYBOY

Mulanya aku jengkel mendengar kicauan Koko tentang cinta. Tentang kadar cinta dan kesetiaan yang harus di persembahkan pada seorang cewek, serta segala macam tips dan cara agar tidak mati gaya atau merana kala putus cinta. Tapi, setelah di cermati, ada baiknya juga aku mendengar sedikit petuah dari abangku satu-satunya itu, biar nggak collaps till broken. Biar aku bisa terus survive menjalani hidup.

Tak bisa kupungkiri, dalam urusan cinta Koko memang biangnya. Kalau dibandingkan sama aku sih, jauh. Bayangin aja, Koko sudah mulai pacaran ketika dia baru duduk di kelas 1 SMP. Di saat anak-anak usianya masih sibuk mikirin mainan, Koko malah udah mikirin cinta. Sudah mulai berani ngajak cewek kencan di luar, nonton bioskop, atau makan di kafe. Tapi durasi pacarannya memang tak pernah panjang, alias putus dalam hitungan bulan. Paling betah dia bertahan cuma sampai 3 bulan. Itu pun sudah dapat gantinya, sebulan sebelumnya. Artinya, Koko punya kecengan baru sebelum putus sama pacarnya. Parah.

Kalau di umur belasan saja Koko udah se’produktif’ itu, hitung sendiri, sudah berapa banyak cewek yang menjadi pacar Koko hingga dia kuliah di semester 3 sekarang. Koko memang banyak memiliki kelebihan yang bisa membuat para cewek jadi melting. Tampang oriental yang diwariskan Mama, membuat sosok Koko mirip sama Jay Chow. Tubuhnya juga jangkung dan atletis. Tidak hanya fisik, karakternya juga memberi nilai plus. Koko supel dan pintar. Dia sering membuat orang tertawa dengan ucapannya yang asal, spontan, namun berisi. Dia kocak. Selain itu otaknya juga encer. Walaupun sering bolos semasa SMP dan SMU, tapi di kelasnya dia selalu masuk dalam tiga besar. Hebat.

Beda sama aku. Aku baru berani mendekati cewek dan pacaran ketika duduk dibangku kelas 1 SMU ini. Dan pacarku pun baru satu, Alma, yang sekarang statusnya sudah berubah menjadi mantan pacar. Walaupun secara fisik aku dan Koko mempunyai kesamaan yang tipikal, tapi dari segi karakter kami sangat jauh berbeda. Aku orangnya pendiam, introvert, dan cuek. Makanya banyak teman-temanku yang bilang, kalau aku ini orangnya angkuh. Padahal mereka tidak tahu, bahwa sebenarnya aku ingin menjadi cowok supel dan ekstrovert seperti Koko. Tapi sepertinya aku belum bisa. Tak akan pernah bisa, tepatnya.

Akhirnya, tokoh aku (Dwig) yang pendiam mengikuti jejak Koko abangnya, jadi playboy. Tapi.. karena playboy Dwig akhirnya menuai malu…


Buku antologi hasil Lomba Cerpen BWS 2010 terbit 29 Maret 2011. Ada 15 cerpen yang dimuat dalam buku ini. Yaitu 5 Karya Pemenang dan 10 Karya Pilihan (tidak menang tapi layak muat). Di dalam buku ini juga terdapat formulir Lomba Cerpen BWS 2011 dengan hadiah utama yang lebih heboh yaitu Wisata Menulis Ke Negeri China.




0 comment(s) to... “IN UTRECH I WIN BACK MY LOVE (Antologi #3 BWS Maret 2011)”

0 comments:

Post a Comment