GADO-GADO CINTA (Antologi #1 Leutika Prio November 2010)
Posted 17:13 by lonyenk rap in Labels: ANTOLOGI
Judul : Gado-gado Cinta
Penerbit : Leutika Prio
Penulis : Lonyenk Rap dan 33 Pemenang lainnya
Tebal : viii+324 hlm
Harga : Rp 52.000,-
SWEET BACKSTREET (Lonyenk Rap)
GadoGado Cinta, adalah 34 kumpulan kisah tentang cerita seputar percintaan antara sepasang sejoli yang sedang kasmaran. Sememangnya Cinta merupakan anugerah yang mempunyai definisi sangat beraneka ragam – selayaknya makanan yang bernama gadogado. Namun dari zaman ke zaman bahkan sampai dunia ke penghujungnya nanti, sesuatu yang bernama cinta akan kekal dan tidak pernah rapuh dimakan usia. Cinta yang murni, adalah dambaan setiap cucu Adam untuk mendapatkannya, namun tidak semudah itu mencarinya.
Lewat buku ini, pembaca diajak memahami liku-liku kisah percintaan yang ternyata menjadi sedemikian unik saat seseorang melalui dan mempertahankan manis dan getirnya kisah cinta yang sudah digariskan untuk dirinya. Istilah seperti pacaran, backstreet, atau selingkuh turut mewarnai kepelbagaian cerita dalam GadoGado Cinta. Bumbu-bumbu, dan manis pedasnya kisah yang disajikan dalam kumpulan cerita cinta ini memang sangat pas, bahkan boleh dibilang sangat fresh and spicy seperti rasa GadoGado yang bisa dinikmati oleh siapa saja, kapan saja, tidak kira usia.
Penerbit : Leutika Prio
Penulis : Lonyenk Rap dan 33 Pemenang lainnya
Tebal : viii+324 hlm
Harga : Rp 52.000,-
SWEET BACKSTREET (Lonyenk Rap)
Sebagai Pejuang Cinta aku memang masih sangat
amatir. Seharusnya bukan faktor materi aja yang harus kupersiapkan. Mental
juga. Terutama mempelajari jurus-jurus jitu untuk menangkis segala serangan yang
keluar dari moncong Dean, abangku dan Elvara, kakakku. Kedua mahluk sok dewasa
itu masih saja suka mencapku sebagai Kinoy alias si anak cengeng. Entah apa
yang ada di benak mereka, hingga gelar itu masih kusandang di rumah ini sampai
sekarang. Aku benci dipanggil Kinoy. Aku Andi, bukan Kinoy. Kuakui, dulu semasa
SMP aku memang masih suka ngambek dan cengeng. Tapi itukan dulu. Sekarang aku
sudah remaja full. Siswa kelas 1 SMU, pula. Kinoy? Enggak kenal tuh.
“Aih
aih.. Kinoy. Udah kenal malam minggu rupanya,” ejek Dean ketika melihat
penampilanku yang keren malam ini. Tuh, kan? Dasar sirik! Kerjaannya ganggu
aja, gerutuku dalam hati.
“Mmmh,
mana baunya wangi lagi,” sambungnya dengan tawa yang kubenci.
Ternyata patah kaki yang dideritanya,
tak mengurangi nafsu Dean untuk tetap menjahiliku. Kalau tidak ingat neraka,
mau rasanya aku menyalip kakinya yang di perban itu hingga dia jatuh terjengkang
dan koma. Selain takut dosa, aku juga belum punya keberanian sebesar itu.
Karena setelah sembuh, bukan tak mungkin Dean akan membalasku 10x lipat lebih
sadis. Dean kan galak.
Tapi, diam-diam aku malah senang dengan keadaan Dean
sekarang. Kecelakaan sepeda motor yang berhasil merenggut kebebasannya, membuatku
lebih punya ruang untuk bergerak. Aku yang mulanya benci melihat hobi balapan
liarnya bersama teman-temannya, kini malah bersyukur. Karena aku punya
kesempatan memakai motor yang selama ini selalu di kuasai sama Dean. Dean,
kamu tak lebih dari boneka Tedy Bear sekarang...
“Kinoy? Kakak gak salah liat,
kan?” Elvara tiba-tiba muncul untuk memperkeruh suasana. Matanya membesar melihat
penampilan eleganku, seolah-olah aku ini Mumi yang baru saja di import
Bapak dari Mesir ke rumah ini.
Aku hanya mendengus tanda tak suka.
Kapan sih mereka memberiku sedikit ruang untuk bisa bernafas di rumah ini,
tanpa memperolok-olok yang bisa menjatuhkan derajat dan mentalku? Tidak. Aku
tidak boleh lagi memboroskan airmata dan emosiku seperti dulu untuk mereka. Ya,
kalau masih ingin mencium aroma surga, aku memang harus segera meninggalkan para
penghuni RSJ ini.
Aku lantas berlalu membawa sejuta kedongkolan di hati menuju
garasi. Tapi sebelum benar-benar meninggalkan ‘Rumahku Nerakaku’ ini, aku ternyata
masih punya satu chalenge lagi yang harus kulalui. Ibu. Ya, sebenarnya malam
ini Ibu mau mengajakku menjenguk saudara sepupunya yang sedang sakit. Tapi tawaran
itu langsung kutolak dengan sarkastik.
“Lho,
kamu mau kemana, Ndi?” tanya Ibu heran. OMG! Apa semua orang di rumah
ini menganggapku patung yang tak bisa tumbuh dan berkembang? Terus menerus
menjadi Kinoy walau umurku sekarang sudah 15 tahun?
“Inikan
malam minggu, Bu.”
“Ya,
Ibu tahu. Yang bilang malam Jum’at, siapa?”
“Aku
ada acara dengan teman,” potongku cepat.
Membaca cerita dalam buku ini,
berarti anda telah maju selangkah ke depan untuk memahami semurni mana
nilai cinta yang anda miliki untuk si dia, Sang Terkasih dalam sangkar
hati.
“Jadi
nggak mau jenguk Tante Sani, nih?” Ibu masih berusaha membujuk. Aku menggeleng
pasti.
“Nanti
aja deh, Bu. Sekalian ngelayat.” Dan telingaku langsung merah-panas kena jewer.
GadoGado Cinta, adalah 34 kumpulan kisah tentang cerita seputar percintaan antara sepasang sejoli yang sedang kasmaran. Sememangnya Cinta merupakan anugerah yang mempunyai definisi sangat beraneka ragam – selayaknya makanan yang bernama gadogado. Namun dari zaman ke zaman bahkan sampai dunia ke penghujungnya nanti, sesuatu yang bernama cinta akan kekal dan tidak pernah rapuh dimakan usia. Cinta yang murni, adalah dambaan setiap cucu Adam untuk mendapatkannya, namun tidak semudah itu mencarinya.
Lewat buku ini, pembaca diajak memahami liku-liku kisah percintaan yang ternyata menjadi sedemikian unik saat seseorang melalui dan mempertahankan manis dan getirnya kisah cinta yang sudah digariskan untuk dirinya. Istilah seperti pacaran, backstreet, atau selingkuh turut mewarnai kepelbagaian cerita dalam GadoGado Cinta. Bumbu-bumbu, dan manis pedasnya kisah yang disajikan dalam kumpulan cerita cinta ini memang sangat pas, bahkan boleh dibilang sangat fresh and spicy seperti rasa GadoGado yang bisa dinikmati oleh siapa saja, kapan saja, tidak kira usia.
0 comment(s) to... “GADO-GADO CINTA (Antologi #1 Leutika Prio November 2010) ”
0 comments:
Post a Comment