TIGA MALAM BERSAMA SUKAESIH (Liberty 21 Januari 2012)

Posted 05:05 by lonyenk rap in Labels:



Malamnya, sebelum berangkat menjemput Sukaesih, aku menyiapkan pakaian yang akan aku kenakan nanti. Jeans, kemeja, kaus dalam, dan jaket. Aku ingin membuat kesan yang baik dan rapi di mata Sukaesih. Tapi ketika mengambil jaket dari balik pintu, aku terkejut. Jaket yang semalam aku kenakan itu mengeluarkan bau yang tidak enak. Menyengat. Bukan bau keringat atau bau apek, tapi bau busuk seperti bau bangkai. 

Aku urung memakainya dan memutuskan memakai jaketku yang lain, yang masih bersih dan tentu saja wangi. Tepat pukul delapan aku kemudian memacu motorku, menjemput Sukaesih yang katanya menunggu di suatu tempat. Kemarin, ketika kutawarkan untuk menjemput langsung ke rumahnya, Sukaesih menolak. Alasannya, dia tak mau merepotkanku. 

Akhirnya, sesuai kemauan Sukaesih, aku pun menjemputnya di ujung jalan yang sepi dan gelap, yang jarang di lewati orang. Ketika sampai, Sukaesih sudah menungguku di bawah pohon rindang. Aku sedikit terkejut melihat sosok Sukaesih. Di mataku, wajah Sukaesih malam ini terihat lebih pucat.

“Kamu sakit?” tanyaku, ketika sudah ada disampingnya.

“Ah, tidak,” jawabnya dengan air muka datar.

“Tapi kenapa wajahmu pucat sekali?”

“Mungkin karena kurang tidur.”

Sepanjang perjalanan, hawa dingin kembali menyergap tubuhku. Bulu kudukku seketika merinding. Padahal aku sudah mengenakan jaket. Untung aku ditemani sama seorang cewek, jadi perasaan aneh itu masih bisa kuatasi. Di tengah jalan, kuberanikan diri mengelus tangan Sukaesih yang melingkar erat di pinggangku. 

Tapi aku heran, kulit tangan Sukaesih terasa begitu kasar. Ketika kupandangi, aku sontak terkejut. Tangan yang melingkari pinggangku bukanlah tangan gadis belia nan mulus, melainkan tangan seorang nenek-nenek yang sudah keriput. Aku sontak menghentikan motor.    

 “Kok, berhenti sih, Bang?” tanya Sukaesih dengan suara lembut. 

Kini dia sudah berdiri di sampingku. Diam-diam aku melirik tangannya. Tidak ada yang berubah. Tangannya, masih tangan Sukaesih yang putih dan mulus. Aku menarik nafas lega. Ternyata tadi hanya halusinasiku saja.


0 comment(s) to... “TIGA MALAM BERSAMA SUKAESIH (Liberty 21 Januari 2012)”

0 comments:

Post a Comment